SEJARAH CRT, LCD, LED
CRT (cathode ray tube)
Teknologi Tabung Brown (CRT Display) ditemukan pada tahun 1897, akan tetapi teknologi ini baru diadopsi sebagai penerima siaran televisi pada tahun 1926. Sejarah penemuan teknologi CRT sudah lebih dari 100 tahun dan memiliki kualitas gambar yang sangat bagus. Akan tetapi teknologi ini mempunyai satu kelemahan yaitu semakin besar display yang akan dibuat maka semakin besar pula tabung yang digunakan.
LCD (liquid crystal display)
LCD proyektor ditemukan di New York oleh Gene Dolgoff. Dia mulai bekerja di dalam kampus pada tahun 1968 dan bertujuan untuk memproduksi sebuah video proyektor yang dalam idenya akan membuat sebuah LCD yang lebih cerah dibandingkan 3-CRT proyektor. Ide tersebut untuk menggunakan elemen yang disebut sebagai “cahaya katup” untuk mengatur jumlah cahaya yang melewati itu. Hal ini akan memungkinkan penggunaan yang sangat ampuh untuk sumber cahaya eksternal. Setelah mencoba berbagai bahan, dia menduduki kristal cair untuk mengatur terang pada tahun 1971. Ia membawanya sampai 1984 untuk mendapatkan addressable layar kristal cair (LCD), yang dibangun adalah ketika ia pertama di dunia LCD proyektor. Setelah pemeriksaannya itu, dia melihat banyak masalah yang harus dikoreksi termasuk kerugian besar. Dia kemudian menggunakan metode baru untuk menciptakan efisiensi yang tinggi untuk menghilangkan tampilan pada piksel. Ia mulai bekerja di Projectavision Inc pada tahun 1988, pertama kali dunia LCD proyektor didirikan.
LED (light emitting diode)
Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar CRT.
Cara kerja LCD, CRT, LED
LCD
Secara Sederhana LCD (Liquid Crystal Display) terdiri dari dua bagian utama. yaitu Backlight dan kristal cair. Backlight sendiri adalah sumber cahaya LCD yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah (berteknologi seperti) lampu neon. Lampu Backlight ini berwarna putih. Lalu bagaimana caranya LCD bisa menampilkan banyak warna ? Disinilah peran dari kristal cair. Kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus cahaya dengan warna yang berbeda (jika anda masih ingat Pelajaran Fisika). Beberapa ratus cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Jadi jika beda sudut refleksi maka beda pula warna yang dihasilkan. Dengan memberikan tegangan listrik dengan nilai tertentu. Kristal cair dapat berubah sudutnya. Dan karena tugas kristal cair adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya backlight yang sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna. Kristal cair bekerja seperti tirai jendela. Jika ingin menampilkan warna putih kristal cair akan membuka selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih akan tampil di layar. Namun Jika ingin menampilkan warna hitam. Kristal Cair akan menutup serapat-rapatnya sehingga tidak ada cahaya backlight yang yang menembus (sehingga di layar akan tampil warna hitam). Jika ingin menampilkan warna lainnya tinggal atur sudut refleksi kristal cair.
LED
kita sudah tau bahwa LED adalah dioda, sehingga memiliki kutup ( polar ). Arah arus konvensional hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda. Dan bagaimana kita dapat membedakan kutup-kutupnya ?? Perhatikan bahwa 2 kawat ( kaki ) pada LED memiliki panjang yang berbeda. Kawat yang panjang adalah anoda sedangkan yang pendek adalah katoda.Dan bagaimana dengan LED bertipe surface mount ( SMD ) ?
Prinsip kerjanya masih sama, hanya bentuknya saja yang berbeda. Ada beberapa cara yang berbeda untuk menandai kutup dari LED SMD, Jadi cara yang terbaik adalah mengecek pada datasheet.
CRT (Cathode Rays Tube)
Merupakan monitor yang berfungsi dengan prinsip penembakan sinar katoda.
Bentuk fisik monitor ini sama dengan televisi namun secara umum hanya
terdiri dari 4 blok, yaitu video, vertikal, horisontal dan power supply. Monitor
type ini memiliki beberapa kelemahan, antara lain adalah : Membutuhkan
daya yang besar, menghasilkan panas yang cukup tinggi, memiliki bentuk
fisik yang besar (walaupun ada juga yang memiliki dimensi yang kecil namun
tetap tidak praktis karena gambar yang dihasilkan tetap kecil) dan memiliki
radiasi yang besar (walaupun ada beberapa type yang menggunakan jenis
tabung tertentu yang mampu menyerap radiasi yang dihasilkan oleh
tembakan CRT). Namun, secara umum monitor ini memiliki harga yang cukup
rendah sehingga tetap merupakan peratalan standard dalam unit komputer.
Printer Dot Matrix
Jenis ini disebut dengan “Dot Matrix” karena hasil cetakan dibentuk oleh
hentakan jarum pada pita yang membentuk karakter berupa titik-titik yang
beraturan. Oleh sebab itu, maka suara yang dihasilkan oleh printer jenis ini,
jauh lebih besar dan kasar dibandingkan dengan jenis printer lainnya.
Kehalusan hasil cetakan ditentukan oleh banyaknya jarum yang digunakan.
Minimal jumlah jarum yang digunakan adalah 9 pin dan maksimal adalah 24
pin. Salah satu contoh printer yang menggunakan 9 pin adalah Epson LX-300
dan 800, sedangkan yang menggunakan 24 pin adalah LQ (Letter Quality)
1170 dan 2180. Bentuk printer jenis ini juga terdiri dari beberapa macam, ada
yang hanya mampu mencetak dengan ukuran folio, dan ada pula yang
mampu mencetak dengan ukuran double folio. Tinta yang digunakan adalah
pita karbon.
Printer Laser Jet
Printer jenis ini memiliki kecepatan dan kualitas cetakan yang jauh
melampaui Dot Matrix dan Inkjet. Prinsip kerja printer ini amat mirip dengan
mesin Photocopy, yaitu dengan prinsip serbuk tinta dan elemen pemanas.
Secara umum, printer ini hanya mampu mencetak dengan dua warna (Hitam
dan Putih), namun pada jenis tertentu telah dilengkapi dengan tinta warna
sehingga mampu mencetak dengan full color.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar